Selasa, 04 Maret 2008

TEH HIJAU DARI AMWAY

MENJAWAB kebutuhan masyarakat yang rentan terhadap peningkatan kadar kolesterol, Amway Indonesia beberapa waktu lalu meluncurkan produk terbarunya, Nutrilite CH Balance with Green Tea.
''Kami percaya kebutuhan akan suplemen yang mampu membantu menjaga kadar kolesterol dalam darah sangatlah besar mengingat gaya hidup masyarakat kita yang cenderung tidak sehat,'' ujar Presiden Direktur PT Amway Indonesia Koen Verheyen dalam rilis pers yang diterima Media Indonesia.
Produk tersebut berbahan aktif catechin dan theaflavin yang berasal dari ekstrak teh alami. Bahan aktif itu bekerja mengurangi penyerapan kolesterol dari makanan di saluran pencernaan, meningkatkan kinerja hati untuk membuang kolesterol 'jahat' (LDL) dan berperan sebagai antioksidan. (Nik/S-4)
Aksi Sosial Yayasan Senyum
YAYASAN Senyum (Smile Foundation) bekerja sama dengan Qantas Airways memberangkatkan Ni Kadek Astiti, 29, seorang penderita neurofibramatosis untuk mendapat perawatan intensif di unit cranio-facial, Rumah Sakit Wanita dan Anak di Adelaide, Australia, pekan lalu.
Aksi sosial tersebut merupakan bagian dari kegiatan Yayasan Senyum, sebuah lembaga swadaya masyarakat, yang mendukung peningkatan pelayanan medis bagi pasien cacat wajah (cranio-facial), bibir sumbing dan celah langit-langit sejak Maret 2007.
Astiti adalah pasien kedelapan yang mendapat dukungan penuh dari Qantas untuk memperoleh penanganan medis lebih lanjut oleh Profesor David David, Presiden Masyarakat Internasional bagi Operasi Craniofacial (International Society for Craniofacial Surgery).
''Kami sangat berterima kasih kepada Qantas atas dukungan dan kerja samanya dalam mendampingi pasien kami,'' ujar ketua Yayasan Senyum, Mary Northmore. (Nik/S-4)

Ilmuwan temukan bakteri penolong petani

Satu tim ilmuwan dari Amerika Serikat dan Perancis telah menemukan bukti bahwa bakteri "penyebab-hujan" tersebar
luas di atmosfir.
Partikel biologi itu dapat sangat mempengaruhi lingkaran hujan, sehingga mempengaruhi cuaca, produksi pertanian dan bahkan pemanasan global. Temuan baru tersebut disiarkan di jurnal Science, Sabtu (1/3).
Tim penelitian itu mengkaji curah hujan dari berbagai lokasi di Bumi dan memperlihatkan bahwa inti es paling aktif --dasar yang meningkatkan pembentukan es-- bersumber dari biologi. Itu penting karena pembentukan es di awan diperlukan untuk menghasilkan salju dan sebagian besar curah hujan.
Para peneliti telah menemukan dasar es biologi dalam contoh air hujan dari Antartika hingga Louisiana --bahan itu ada di mana-mana.
Partikel jelaga dan debu dapat menjadi dasar es, tapi dasar es biologi mampu memicu pembekuan pada temperatur yang jauh lebih hangat.
Konsep bakteri penyebab-hujan tak jauh berbeda. Banyak tempat ski menggunakan baktei pembuat-es yang tersedia secara komersial dalam bentuk beku untuk membuat salju ketika temperatur hanya beberapa deraja di bawah
titik beku.
Apa yang membut penelitian itu lebih rumit ialah bakteri pembuat-es yang paling banyak diketahui adalah patogen tanaman. Patogen tersebut, yang pada dasarnya adalah kuman, dapat mengakibatkan luka beku pada tanaman, sehingga mengakibatkan dampak ekonomi yang merusak pada hasil panen.
"Karena kasus itu sering terjadi pada patogen bakteri, tahap lain lingkaran hidup mereka seringkali terabaikan karena pusat kepentingan pada peran mereka pada tanaman dan kesehatan hewan," kata Bren Christner, salah seorang penulis studi tersebut dari Lousiana State University.
"Angkutan melalui atmosfir adalah strategi penyebaran yang sangat efisien, sehingga kemampuan patogen untuk mempengaruh curah hujan dari atmosfir akan menguntungkan dalam menemukan sumber baru."
Mungkin saja bahwa atmosfir merupakan satu bagian lingkaran infeksi, tempat bakteri menulari tanaman, menggandakan diri, menyemprot ke dalam atmosfir dan kemudian dikirim ke tanaman baru melalui curah hujan di atmosfir.
"Kebanyakan peran yang dimainkan oleh partikel biologi dalam proses atmosfir telah terlewatkan. Hasil kami menyediakan janin bagi ilmuwan atmosfir untuk mulai memikirkan peran yang dimainkan partikel ini dalam
menghasilkan hujan," kata Christner. (Ant/OL-2)

Senin, 25 Februari 2008

start my nervous

wake up then kepupungan, aren't you????